Rabu, 07 November 2012

Layout lantai produksi di CV. KARYA HIDUP SENTOSA

         Di era Perkembangan teknologi yang semakin modern ini ,pelajar di tuntut memiliki wawasan atau pengetahuan untuk lebih peka terhadap teknologi, Baik melalui pembelajaran di dalam kampus maupun pembelajaran di luar kampus, semisal acara - acara ekstrakulikuler maupun yang lebih menjurus ke dunia kerja semisal kunjungan industri.
            Nah,Pada tanggal 25 Oktober 2012 tepatnya pada hari kamis, kami mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri UII berkesempatan untuk melakukan kunjungan industri ke CV. KARYA HIDUP SENTOSA .kunjungan industri ini dilaksanakan untuk mengenalkan kami kepada dunia kerja dan sebagai Gambaran tentang dunia kerja seperti yang telah kami pelajari di mata kuliah Otomasi Industri. 
            Untuk tempat kunjungan industri kami memilih CV. KARYA HIDUP SENTOSA yang terletak di jalan Magelang 144 Yogyakarta 55241. Selain karena tempat / Lokasi yang tidak terlalalu jauh dari kampus, juga karena
CV. KARYA HIDUP SENTOSA merupakan perusahaan yang bonafid di bidangnya.
                CV. KARYA HIDUP SENTOSA adalah suatu pabrik yang memproduksi berbagai alat atau mesin pertanian dengan merk yang sering kita dengar dengan “QUICK”.Salah satu produk yang terkenal adalah traktor tangan.

Dan kelompok kami mendapatkan tugas untuk membahas dan meneliti tentang layout lantai produksi yang berada di  CV. KARYA HIDUP SENTOSA.

Langsung saja pada pembahasan tentang materi :
 

Dan skema layout lantai produksi yang kami pelajari di CV. KARYA HIDUP SENTOSA kurang lebih seperti Gambar di bawah ini :



Selanjutnya saya akan membahas tentang gambar di atas :

1.Apa itu Layout lantai produksi

      Layout lantai produksi merupakan poin yang penting dalarn membangun produktivitas perusahaan karena seluruh sistem produksi akan diturunkan dari layout ini. Dengan rancangan layout mesin yang baik diharapkan material handling akan berkurang dan produktivitas kerja meningkat. Material handling merupakan proses yang ada di setiap sistem produksi tetapi tidak memberikan keuntungan.

Berikut adalah jenis - jenis layout / tata letak :

  • Tata Letak Produk

            Umumnya Tata Letak Produk digunakan pada industri yang memiliki tipe produk dalam varian yang tidak banyak atau 1 varian dan diproduksi masal, dalam tata letak ini mesin produksi akan diletakkan dengan mengikuti konsep machine after machine. Tipe tata letak ini memiliki tujuan meminimalkan biaya material handling apabila material harus dipindahkan dari mesin ke mesin. Keuntungan dari tata letak ini adalah : waktu produksi yang kecil, supervisor dapat mengontrol proses produksi dalam 1 departemen saja, perusahaan dapat meminimumkan gudang penyimpanan barang setengah jadi dan efisiensi biaya material handling.

  • Tata Letak Proses

           Inti dari jenis tata letak ini adalah dengan menempatkan workstation-workstation atau mesin-mesin yang sama ke dalam satu departemen, sehingga akan terlihat blok-blok dari proses produksi yang berbeda. Tipe tata letak ini umumnya digunakan untuk industri dengan tipe produk banyak varian, dimana setiap variannya belum tentu memiliki alur produksi yang sama dengan varian lainnya. Tipe ini umumnya mengharuskan setiap departemen memiliki supervisornya masing-masing dan fleksibel apabila terjadi kesalahan ditengah-tengah produksi. Beberapa keuntungan dari tipe ini adalah : tingkat ketelitian akan lebih tinggi karena dimungkinkan akan memiliki supervisor disetiap departemen, fleksibilitas produksi, dan kesalahan pada proses dapat dideteksi hingga ke sumbernya.

  • Tata Letak Lokasi Tetap

        Tata letak tipe ini secara visual akan memperlihatkan bahwa material yang akan dikerjakan berada pada posisi tetap dan tidak berpindah-pindah melewati proses produksi dari mesin ke mesin, jadi cenderung alat produksi yang akan datang menghampiri si material, contoh nya adalah pada pabrik pesawat terbang atau pada proses produksi kapal laut. Kelebihan dari tipe tata letak ini adalah biaya perpindahan material akan sangat minim, namun kelemahannya adalah tenaga kerja yang bekerja pada produksi merupakan tenaga kerja yang terampil dan tentunya berbiaya lebih mahal dibanding operator lantai produksi pada umumnya.

  • Tata Letak Group Technology

              Tata Letak ini mengharuskan adanya pengelompokkan mesin/fasillitas yang digunakan untuk menunjang produksi diletakkan dalam saru manufacture cell, hal demikian diakibatkan adanya kesamaan proses antar produk. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan penggunaan mesin dan fasillitas serta mampu memangkas process flow dari material. Tipe ini juga sering disebut gabungan antara product layout dan process layout, namun kelemahan dari tipe ini adalah kebutuhan akan pekerja/operator dengan skill tinggi, operator yang bekerja pada tipe ini umumnya akan menjadi ahli terhadap bidang kerja di area kerjanya (sumber : hendytannady.wordpress.com)



2.Penetapan Luas Lantai



Tata letak pabrik pada dasarnya merupakan penempatan dan pengaturan dari bermacam -macam fasilitas produksi yang ada. Pengaturan ruangan berkaitan erat dengan luas area yang dibutuhkan untuk mesin/peralatan produksi, penempatan material, keleluasaan operator bergerak, dll.





3.Lantai Produksi


Penentuan luas ruangan yang diperlukan untuk aktivitas produksi tergantung pada area kerja (work station) yang ada. Secara total area yang butuhkan merupakan jumlah total dari tiap-tiap stasiun kerja yang ada. Sedangkan kelonggaran akan diberikan untuk keperluan jalan lintasan (aisle).



Bagian-bagian Lantai Produksi
  •          Workstation (Stasiun Kerja)

  •           Receiving

  •           Shipping

  •           Storage dan Warehouse



Workstation (Stasiun Kerja)




Perancangan workstation bertujuan untuk efisiensi dengan prinsip ekonomi gerakan.



Pedoman perancangan workstation

  •           Workstation harus didesain supaya operator mudah meraih benda

  •           Workstation harus didesain supaya utilisasi operator efisien dan efektif

  •           Workstation harus didesain supaya meminimasi waktu material handling

  •          Workstation harus didesain supaya memaksimasi keamanan, kenyamanan dan produktivitas

  •          Workstation harus didesain supaya meminimasi bahaya, fatique, dan ketegangan mata



Receiving




Receiving berhubungan dengan kegiatan mendapatkan semua bahan atau barang dan perlengkapan yang datang di fasilitas dan di gudang yang sesuai serta mengirimkannya.



Fungsi receiving

  •          Menerima trailer/truck

  •          Bongkar muatan

  •          Mencatat penerimaan

  •          Membuka, memisahkan, memeriksa dan menghitung barang

  •          Menerima laporan

  •          Mengirim ke gudang atau produksi









Shipping

Shipping atau pengiriman berhubungan dengan pengaturan persediaan yang terpilih untuk memenuhi pesanan, pengemasan barang, atau pengiriman, dan pemunggahannya ke atas alat angkut untuk penyerahan. Fungsi pengiriman seringkali dilaksanakan berangkai dengan kegiatan penerimaan dan/atau kegiatan penyimpanan produk jadi.

Fungsi Shipping

  •          Packing

  •          Memberi alamat

  •          Menimbang container

  •          Mengumpulkan order untuk shipping

  •          Spot trailers

  •          Loading trailers

  •          Membuat daftar order



Storage dan Warehouse




Space requirement storage/warehouse tergantung kebijakan inventory perusahaan, dimensi, susunan, tinggi tumpukan maksimum, jumlah kebutuhan Warehouse/gudang merupakan tempat untuk menyimpan barang yang akan digunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai jadwal produksi.



Tujuan perancangan storage & warehouse

  •          Maksimasi penggunaan ruang

  •          Effisiensi dan efektivitas penggunaan waktu, buruh dan alat

  •          Kemudahan akses bahan/barang

  •          Pengangkutan cepat dan mudah

  •          Mudah identifikasi barang

  •          Pemeliharaan barang/keamanan Rapi tersusun



4.Faktor-faktor bahan pertimbangan dalam perencanaan ruang produksi (1)

  •          Ukuran produk

  •          Sifat dan ukuran bahan

  •         Metode produksi : jalur, job-shop, dsb

  •          Sifat proses

  •          Jumlah operasi

  •          Metode kerja

  •          Kebakuan kerja

  •          Efisiensi produksi



5.Faktor-faktor bahan pertimbangan dalam perencanaan ruang produksi (2)

  •         Persentase gagal

  •          Jumlah mesin

  •         Ukuran mesin

  •          Pola aliran bahan

  •          Jumlah operator

  •          Jumlah pegawai penunjang dan pelayanan

  •          Cara pemindahan dan peralatannya


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar